Topics AltcoinsCurrent Page

Bitcoin versus Bitcoin Cash: Persamaan dan Perbedaan

Pemula
Altcoins
Bitcoin
28 Apr 2022
Baca 10 menit

Ringkasan AI

Tampilkan Lebih Banyak

Ringkasan Mendetail

Banyak orang cenderung bingung saat mendengar Bitcoin dan Bitcoin Cash karena keduanya berbagi nama yang sama. Namun, apa sih perbedaan sebenarnya di antara keduanya?  Tahukah Anda bahwa Bitcoin Cash sebenarnya merupakan fork (percabangan) dari Bitcoinyang asli? Ya, itulah faktanya!

Node Bitcoin Cash awalnya merupakan anggota dari blockchain Bitcoin. Pada dasarnya, Bitcoin Cash (BCH) adalah tiruan dari Bitcoin (BTC). Meski demikian, keduanya memiliki banyak persamaan dan perbedaan. Penting untuk mengetahui nilai-nilai yang dibagikan saat berinvestasi di salah satu koin ini. 

Apa yang membuat Bitcoin Cash berbeda dari Bitcoin? Lalu, apa sebenarnya "fork” itu? Pada artikel ini, kami akan mengkaji Bitcoin dan Bitcoin Cash, cara kemunculannya, dan yang terpenting adalah cara membedakannya.

Pada akhirnya, kami harap Anda akan mendapatkan pengetahuan lengkap tentang kedua koin tersebut sekaligus cara membedakannya. Kami akan menguraikan masa lalu, masa kini, dan masa depan keduanya. Setelah itu, Anda dapat memilih berinvestasi dalam salah satu aset tersebut atau bahkan keduanya.

Apa Itu Bitcoin?

Bitcoin, atau singkatnya BTC, merupakan mata uang kripto pertama yang dirilis. Mata uang kripto pertama tersebut dibangun di atas teknologi  blockchain, yang menghilangkan kebutuhan akan perantara yang tepercaya, atau “pihak ketiga”, dalam transaksi keuangan, dan menghindari pemalsuan.

Pada Mei 2021, terdapat lebih dari 18,5 juta BTC yang beredar di pasar. Bitcoin memiliki batasan terhadap jumlah asetnya yang bisa ditambang, yaitu dengan total 21 juta. Menurut banyak analis kripto, kelangkaan Bitcoin telah dan terus menjadi salah satu kekuatan pendorong terbesar di balik harganya.

Di samping itu, Bitcoin juga memiliki banyak kegunaan jika dibandingkan dengan kebanyakan koin kripto lainnya. Dengan Bitcoin, Anda dapat membeli dan menjual barang, jasa, dan saham dengan cara yang sama dengan mata uang lainnya. Misalnya, kini Anda dapat membeli Tesla dengan BTC. Namun, Bitcoin memiliki cara fungsi transfer yang sedikit berbeda.

Pada dasarnya, penambang Bitcoin adalah orang-orang yang diberikan hadiah dalam bentuk Bitcoin untuk melindungi protokolnya. Bitcoin menyiarkan transaksi ke jaringan, memprosesnya dan memverifikasinya sehingga menghasilkan buku besar atau blockchain yang dimodifikasi di node (komputer) yang menampungnya. Blockchain sepenuhnya otonom; node ini dapat dimiliki oleh siapa saja dan semua orang.

Istilah blockchain berasal dari cara transaksi dikirimkan dan diproses dalam bentuk blok. Blok Bitcoin berukuran tepat 1 megabyte, dan pembentukan formasi bloknya biasanya memakan waktu rata-rata sekitar 10-12 menit. Salah satu alasan terbesar untuk kecepatan pemrosesan transaksi Bitcoin yang terbatas (sekitar 7–10 transaksi per detik) dan masalah skalabilitasnya adalah ukuran blok jaringan.

Bitcoin Cash yang akan kita bahas secara terperinci saat ini merupakan salah satu pencapaian terbesar Bitcoin. Sejauh ini, Bitcoin merupakan mata uang kripto nomor satu berdasarkan kapitalisasi pasar dan harga, memiliki kepercayaan institusional paling tinggi dan penyedia pihak ketiga di belakangnya. BTC dilaporkan menyumbang tepat di bawah 48% dari pasar kripto global.

Masalah skalabilitas dan kecepatan transaksi yang disebutkan sebelumnya merupakan kelemahan terbesar Bitcoin. Jika dibandingkan dengan Bitcoin Cash, tentunya, sebagai mata uang kripto pertama, Bitcoin menggunakan teknologi blockchain yang lebih lama. Alhasil, waktu pemrosesan transaksi untuk BTC lebih lama dan biayanya pun jauh lebih tinggi. Selain itu, jumlah altcoin kuat yang terus memasuki pasar kripto pun semakin banyak. Seluruh permasalahan tersebut pun menjadi tantangan bagi BTC. Namun, analis kripto percaya bahwa Bitcoin telah memiliki status "emas digital" permanen sebagai penyimpan nilai.

Apa itu Hard Fork?

Anda mungkin pernah mendengar istilah “hard fork” sebelumnya. Namun, sebenarnya apa sih hard fork itu? Pada dasarnya, hard fork (percabangan keras) adalah pembaruan masif untuk protokol jaringan blockchain, yang membagi blockchain ke dalam dua rute terpisah: satu yang mengikuti protokol sebelumnya, dan satu lagi yang mengikuti versi yang dimodifikasi.

Rute pertama atau protokol asli tidak terpengaruh oleh fork (atau dengan kata lain, mendesain ulang). Node akan membentuk blockchain terpisah saat keluar dari jaringan aslinya. Koin yang berada pada blockchain yang mengalami fork benar-benar unik dan menghasilkan pembentukan mata uang digital yang benar-benar baru.

Hard fork biasanya diprakarsai oleh pengembang atau individu yang mewakili komunitas kripto dan ingin menambahkan fitur ke protokol blockchain yang ada. Selain itu, hard fork memungkinkan seluruh node jaringan dan pengguna untuk memperbarui ke versi protokol terbaru.

Investor mata uang kripto secara otomatis dihadiahi token pada fork saat ini sebagai hasil dari hard fork. Sebagai ilustrasi, jika Anda awalnya memiliki 10 BTC sebelum hard fork Bitcoin Cash 2017, maka Anda akan menerima jumlah BCH yang sama setelah fork. Bitcoin sebenarnya memiliki sejumlah fork hingga saat ini yang telah menghasilkan beberapa proyek seperti Bitcoin Classic, Bitcoin Gold, Bitcoin XT, dan lain-lain. Bagaimanapun, tanpa diragukan lagi, Bitcoin Cash merupakan salah satu hard fork paling populer di BTC.

Hard Fork Bitcoin

Bitcoin Cash (BCH) dibuat pada tahun 2017 sebagai percabangan (fork) Bitcoin dengan tujuan untuk mengatasi beberapa masalah Bitcoin karena popularitasnya yang mulai meningkat. Bitcoin, yang awalnya didasarkan pada skema buku besar digital blockchain, mampu menangani sekitar 7-10 transaksi per detik, sehingga menjadikannya mata uang kripto yang kurang ideal untuk transaksi harian.

Bitcoin Cash muncul dalam upaya untuk memecahkan masalah skalabilitas dan kecepatan transaksi ini, yaitu dengan meningkatkan ukuran blok dari 1MB ke ukuran antara 8MB dan 32MB. Semakin besar blok, semakin banyak transaksi yang dapat ditampung, sehingga nantinya akan memungkinkan penambang untuk memproses dan memvalidasi lebih banyak transaksi. Jika membandingkan skalabilitas Bitcoin Cash dan Bitcoin, blok BCH dapat menangani hingga 25.000 transaksi per blok, sedangkan BTC hanya dapat menangani hingga 1.500 transaksi per blok. Dengan demikian, BCH memiliki keunggulan, yang membuatnya lebih dekat dengan visi Bitcoin asli — yang memberikan alternatif untuk sistem pembayaran konvensional alih-alih sekadar menjadi tambahan pada portofolio investasi.

Apa Itu Bitcoin Cash?

Terlepas dari ukuran blok dan perbedaan teoretis, Bitcoin Cash dan Bitcoin relatif serupa dalam hal pengoperasiannya. Keduanya mengandalkan jaringan node atau komputer pengguna ke pengguna (peer-to-peer/P2P) yang dioperasikan dengan bantuan penambang yang memvalidasi dan memproses transaksi dengan imbalan insentif. Selain itu, mereka juga menggunakan konsensus Proof-of-Work (PoW) untuk menambang token baru, dengan persediaan terbatas sebesar 21 juta. Sebelumnya, algoritma Bitcoin Cash digunakan untuk meningkatkan kompleksitas penambangan setelah 2016 blok. Namun, ketika penambang beralih ke Bitcoin, pengembang membuat proses penambangan menjadi lebih sederhana. 

Bitcoin Cash juga menggunakan pendekatan Segregated Witness, atau dikenal sebagai SegWit, yang dibuat oleh pengembang. Alih-alih harus menyimpan semua informasi yang terkait dengan transaksi blok di blok, SegWit menyimpannya dalam fail terpisah di luar blok, sehingga memungkinkan blockchain untuk menyediakan jumlah transaksi yang lebih tinggi per bloknya dan pada gilirannya akan mempercepat pemrosesan. Terlepas dari itu, pendukung mata uang kripto sangat kritis terhadap solusinya, dan kemungkinan terkait apakah blockchain Bitcoin Cash benar-benar akan mengakomodasi sejumlah besar transaksi masih harus ditinjau ulang.

Bitcoin versus Bitcoin Cash

Ada sejumlah persamaan dan perbedaan selain ukuran blok. Mari kita lihat beberapa di antaranya.

Blockchain

Bitcoin Cash memiliki ukuran blok yang lebih besar daripada Bitcoin dalam teknologi blockchain-nya. Seperti yang disebutkan sebelumnya, satu blok di blockchain BCH sekitar 32MB, sedangkan satu blok di blockchain Bitcoin sekitar 1MB. Selain itu, Bitcoin Cash membutuhkan penskalaan on-chain melalui ukuran blok, sementara Bitcoin menggunakan penskalaan off-chain, menggunakan dua lapisan teknologi yang berbeda. BCH juga relatif kuat dibandingkan dengan mata uang kripto lainnya yang sangat fluktuatif. Bahkan teknologi blockchain yang digunakannya pun sangat aman untuk mencegah kebocoran data dan potensi kerugian dana.

Skalabilitas dan Biaya Transaksi

Selama peluncuran Bitcoin Cash, skalabilitasnya disebut-sebut sebagai salah satu nilai jual utama produk. Di samping ukuran blok Bitcoin yang lebih kecil dan transaksinya yang lebih lambat, biaya transaksinya pun lebih tinggi. Sebaliknya, Bitcoin Cash memiliki biaya transaksi rata-rata yang lebih kecil. Karena biaya transaksinya yang tinggi dan pasokan pasarnya yang tetap, Bitcoin pun mengalami kesulitan dalam memenuhi permintaan pasar.

Penggunaan

Poin penting lainnya dari konflik antara kedua koin tersebut adalah bahwa Bitcoin dipandang lebih sebagai penyimpan nilai daripada mata uang yang sebenarnya. Bahkan sekarang, poin penting tersebut merupakan gangguan yang dapat dipahami. Banyak media yang meliput bahwa Bitcoin telah dianggap sebagai "emas digital" dengan stoknya yang terbatas. 

Sebaliknya, karena biayanya yang relatif rendah dan waktu pemrosesannya yang cepat, Bitcoin Cash diharapkan dapat menggantikan Bitcoin sebagai mata uang yang sah dan menyediakan kasus penggunaan yang praktis, setidaknya secara umum.

Kapitalisasi dan Dominasi Pasar

Baik koin BTH maupun BCH memiliki nilai yang cukup besar. Sementara BTC memiliki nilai lebih hingga sekarang, Bitcoin Cash dapat dengan cepat menarik pengguna dan nilainya sendiri. Jika dibandingkan dengan Bitcoin, sang pelopor kripto, Bitcoin Cash berusia jauh lebih muda, karena baru ada di pasar kripto selama beberapa tahun.

Alhasil, Bitcoin Cash pun menangkap dan mewujudkan niche-nya sendiri di pasar kripto. Banyak orang yang meyakini bahwa kekuatan Bitcoin Cash akan memungkinkannya untuk merebut sebagian besar pangsa pasar Bitcoin, yang pada akhirnya akan menjadikannya sebagai mata uang digital terkemuka di industri kripto. Menurut CoinMarketCap, saat artikel ini ditulis, kapitalisasi pasar Bitcoin adalah $1,08 triliun, sedangkan Bitcoin Cash adalah $25,14 miliar.

Harga BTC dan BCH

Ketika membicarakan tentang investasi, tentunya bukan rahasia umum lagi bahwa Bitcoin merupakan pelopor dalam hal harga. Pasar saham tradisional anjlok tepat ketika ekonomi dunia memasuki krisis keuangan besar pada awal tahun 2007-2008. Di sisi lain, harga Bitcoin mengalami kenaikan sebesar lebih dari 12 juta persen, yang sangat langka terjadi di bidang keuangan. Saat artikel ini ditulis, BTC anjlok dari level tertinggi sebelumnya, tetapi masih lebih dari 1000% di atas posisi terendahnya yang terlihat selama anjloknya pasar yang terjadi saat pandemi COVID-19, dimulai pada Maret.

Sementara itu, Bitcoin Cash pun tidak berjalan dengan baik. Nilainya telah anjlok sebesar lebih dari 65% semenjak kemunculannya pada tahun 2017. Namun, baru-baru ini, usahanya untuk bangkit kembali mengejar ketertinggalannya berjalan dengan baik dibandingkan dengan altcoin teratas lainnya. Saat artikel ini ditulis, Bitcoin Cash bernilai sekitar $1.100.

Kesimpulan

Pernyataan bahwa terjadi persaingan antara Bitcoin dan Bitcoin Cash, ataupun yang satu pasti lebih unggul daripada yang lain adalah suatu kesalahpahaman. Secara keseluruhan, Bitcoin Cash jauh lebih sederhana, lebih praktis, dan lebih murah untuk digunakan dalam transaksi blockchain. Sebaliknya, Bitcoin yang merupakan mata uang kripto pertama merupakan koin yang paling banyak digunakan dan bisa dikatakan sebagai penyimpan uang paling berharga di pasar kripto, sehingga dapat dipahami bahwa banyak orang yang menyebutnya sebagai "Raja Mata Uang Kripto."

Bitcoin Cash berpotensi menjadi alat utama untuk transfer uang internasional dan domestik seiring dengan meningkatnya jumlah investor dan institusi yang mengadopsinya. Bitcoin dapat digunakan sebagai penyimpan nilai dan dipandang sebagai standar emas untuk mata uang digital. Bagaimanapun juga, kedua koin ini berpotensi untuk meningkatkan nilai dan adopsi global dari waktu ke waktu, menjadikannya investasi yang berharga untuk dipertimbangkan oleh investor mana pun. Kini, Anda telah memahami persamaan dan perbedaan antara kedua koin tersebut. Tentunya, Anda dapat membuat keputusan untuk berinvestasi pada salah satunya atau bahkan keduanya. 

Nah, dengan pengetahuan yang baru terkait kripto di tangan Anda, apa lagi yang Anda tunggu? Segeralah mendaftar ke Bybit!

Daftar untuk mendapatkan akun perdagangan gratis

PERDAGANGKAN BTCUSD SEKARANG

PERDAGANGKAN BTCUSDT SEKARANG

PERDAGANGKAN BCHUSDT SEKARANG

Aplikasi Bybit
Raup Keuntungan dengan Cara yang Pintar