Tidak Sementara

Grafik Hari Ini

Isyarat percepatan proses tapering yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Amerika Serikat guna menekan laju inflasi menyebabkan momentum pemulihan BTC terhenti selama beberapa hari. Alhasil, harga BTC pun gagal bertahan di atas level $58.000 dan saat ini masih berada di bawah level $57.000. Merujuk kepada situasi tersebut dan data historis yang ada, respons BTC terhadap spekulasi kenaikan suku bunga cenderung merefleksikan dirinya sebagai aset yang berisiko, alih-alih aset investasi yang aman sesuai klaim banyak orang. Selain itu, fakta bahwa harga BTC umumnya bergerak sejalan dengan S&P 500 selagi pasar bearish berlangsung semakin mematahkan anggapan bahwa BTC merupakan aset investasi yang aman.

Sementara itu, ETH muncul sebagai aset yang lebih menguntungkan untuk dipertaruhkan bagi para investor dan telah mengalami banyak peningkatan sejak momen anjoknya nilai mata uang kripto pada Black Friday. Secara khusus, ETH telah terbebas dari zona resistansinya di level $4.600 dan saat ini kembali diperdagangkan di atas level $4.700. Tidak berhenti sampai di situ, aset kripto tersebut juga mengincar terobosan potensial di level $5.000 yang sangat mungkin terjadi jika selera investor kembali bangkit. Selanjutnya, pasangan ETH/BTC pun telah memelesat melewati level 0,08, mengindikasikan adanya rotasi modal ke ETH dan merepresentasikan garis tren bullish utama untuk mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar tersebut. Beberapa aktivitas bullish juga tampak terjadi di pasar opsi, dengan perdagangan blok yang didominasi oleh bull call spread dan sejumlah besar long call.

Kata Mereka

Pada hari Selasa, Shiba Inu mencatat adanya peningkatan intraday sebesar lebih dari 30%. Untuk sesaat, aset kripto tersebut bahkan berhasil membalap AVAX yang sedang berpacu untuk menjadi mata uang kripto terbesar ke-11 berdasarkan kapitalisasi pasar. Sebagian besar lonjakan tersebut dipicu oleh Gimli, nama samaran seorang paus kripto yang meningkatkan kepemilikan token SHIB-nya sebesar 24,8 miliar pada hari yang menggemparkan itu. Sayangnya, nilai aset orang yang mengeklaim dirinya sebagai "Dogecoin Killer" tersebut mengalami penurunan sebesar 10% dan sekarang bahkan telah kembali tertinggal dari AVAX dalam daftar 20 mata uang kripto teratas.