Topics Daily BitsCurrent Page

Google Memasuki Keriuhan Kripto

Menengah
Daily Bits

Ringkasan AI

Tampilkan Lebih Banyak

Ringkasan Mendetail

Grafik Hari Ini

0120_COD_blog.jpg

Dalam beberapa hari terakhir, korelasi antara BTC dan saham Amerika Serikat semakin menguat sehingga sulit untuk diabaikan. Pada Kamis dini hari, seiring dengan anjloknya saham teknologi di pasar ekuitas, BTC pun jatuh ke wilayah korektif di bawah level $42.000 akibat memburuknya iklim makroeknomi di tengah kekhawatiran pelaku pasar terhadap pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve Amerika Serikat yang akan datang.

Nasib yang tak kalah buruknya juga menimpa ETH. Pada hari yang sama, mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar tersebut memperpanjang penurunannya ke bawah zona dukungan $3.100, bahkan sempat menembus level $3.080 sebelum akhirnya naik kembali ke rentang sebelumnya di level $3.100, tempatnya diperdagangkan saat artikel ini ditulis. Dengan terbatasnya momentum kenaikan ETH saat ini, sepertinya level $3.050 merupakan titik kunci yang harus diperhatikan, terutama karena penurunan di bawah level tersebut dapat memicu terjadinya koreksi besar-besaran di luar wilayah $3.000 untuk aset tersebut.

Dari lahan derivatif, grafik Basis Bergulir Tahunan BTC Futures menunjukkan adanya korelasi yang luar biasa erat antara harga spot BTC dan basis bergulirnya. Pola ini sejatinya telah muncul sejak Juli 2021, yang mengindikasikan bahwa produk derivatif dan terstruktur mungkin memang membawa dampak yang besar terhadap harga spot BTC, terutama ketika volume spot sedang melemah. Sementara itu, dari lahan altcoin, tampak jelas bahwa pertempuran supremasi antarjaringan L1 mulai berpusat di sekitar pengembangan jaringan dan interaksi pengguna.

Cosmos, misalnya, akhir-akhir ini berhasil menarik perhatian lebih banyak pelaku pasar berkat peluncuran Ethereum Virtual Machine Hub (EVMOS) yang akan datang di dalam jaringannya. EVMOS memungkinkan aplikasi apa pun yang kompatibel dengan EVM untuk diintegrasikan dengan ekosistem Cosmos, dan pengembangan tersebut sejatinya telah dinanti-nantikan oleh banyak orang dalam semesta kripto.

Kata Mereka

0120_tot_blog.jpg

Google mempekerjakan mantan eksekutif Paypal, Arnold Goldberg, untuk memimpin divisi pembayaran perusahaan tersebut, pun mengatur lini bisnis mereka di jalur yang baru. Secara khusus, Google berencana untuk menawarkan layanan keuangan yang lebih luas (termasuk untuk mengakomodasi mata uang kripto) kepada penggunanya. Mengingat jangkauan pelanggan dan neraca Google sangatlah besar, kemungkinan besar berita ini dapat menjadi penggerak pasar yang saat ini sedang sangat dibutuhkan oleh ruang kripto.

Aplikasi Bybit
Raup Keuntungan dengan Cara yang Pintar