Topics Daily BitsCurrent Page

Demam Emas

Menengah
Daily Bits

Ringkasan AI

Tampilkan Lebih Banyak

Ringkasan Mendetail

Grafik Hari Ini

0126_COD_blog.jpg

Tampaknya, BTC sedang mencoba memulihkan diri pascakehancuran yang menimpanya di akhir pekan. Saat artikel ini ditulis, mata uang kripto nomor satu berdasarkan kapitalisasi pasar tersebut terlihat sedang diperdagangkan di atas zona resistansi $37.500 dan rata-rata pergerakan 100 jamnya. Dengan adanya pola breakout kunci yang terbentuk pada grafik per jam, BTC terlihat siap untuk menembus level resistansi langsung $38.000 guna menguji level penghalang $40.000 dalam waktu dekat (dengan asumsi, BTC mampu mempertahankan momentum pemulihannya).

Dalam kondisi yang tidak jauh berbeda, ETH telah kembali menapaki level $2.500, sementara mayoritas aset dengan kapitalisasi besar lain juga telah kembali ke zona hijau dengan dipimpin oleh atcoin seperti MATIC dan AVAX, terutama karena keduanya baru saja menghasilkan persentase keuntungan dua digit dalam 24 jam terakhir. Namun, masih ada yang terlihat belum pulih dari koreksi di akhir pekan. Misalnya, titik data on-chain mengindikasikan bahwa biaya transaksi dan pendapatan penambang BTC telah terkena pukulan yang sangat parah dari koreksi tersebut.

Secara khusus, pendapatan harian penambang BTC mengalami penurunan sebesar 18%, sementara biaya transaksi penambang juga anjlok ke level terendahnya dalam 6 bulan terakhir, terlepas dari melonjaknya volume transaksi on-chain BTC. Meski demikian, sektor penambangan BTC masih bisa dikategorikan sebagai industri yang cenderung menguntungkan. Menurut perkiraan BitOoda, biaya mempertahankan operasi penambangan BTC untuk penambang mana pun berada pada kisaran $40 per MWh. Oleh karena nilai penambangan BTC per MWh sekitar $230 (angka konservatif karena tidak memperhitungkan halving), dapat disimpulkan bahwa BTC memiliki arus kas bersih yang sangat sehat, yaitu sebesar $190 per MWh.

Kata Mereka

0126_TOT_blog.jpg

Sekalipun aksi harga dalam pasar kripto terus-menerus terpukul, kabar baik tetap datang dari lini depan adopsi institusional. Dalam sebuah surat yang diterbitkan kemarin, Susan Wojcicki, CEO YouTube, menyatakan bahwa raksasa media sosial dan platform berbagi video daring tersebut memandang konsep Web3 sebagai "sumber inspirasi" untuk strategi perusahaan mereka di masa depan.

Wojcicki juga mengisyaratkan bahwa YouTube sedang mengeksplorasi peluang dalam ruang NFT agar pembuat konten dalam platform mereka dapat merasakan manfaat yang lebih maksimal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa YouTube telah masuk ke dalam daftar raksasa media sosial yang menyelami ruang kripto secara lebih mendalam belakangan ini. Saat ini, daftar tersebut sudah diisi oleh Twitter dengan fungsi gambar profil NFT mereka, serta Meta, yang berencana untuk meluncurkan fitur serupa di Instagram dalam waktu dekat.

Aplikasi Bybit
Raup Keuntungan dengan Cara yang Pintar